Tuesday, October 24, 2017

AC, DC, Or PC?



Should medicines be taken before, during, or after meals?


Tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan ini.
Namun, secara umum, aturan minum obat sebaiknya dilakukan pada waktu perut kosong (satu jam sebelum makan atau 2 jam setelahnya.
Hal ini karena banyak obat dapat terpengaruh absorbsinya dan berinteraksi dengan makanan 

Ada sejumlah alasan mengapa minum obat dilakukan sebelum makan atau saat perut kosong, hal ini disebabkan:
•  Beberapa makanan bisa menghalangi dan menghentikan obat sehingga  tidak terabsorbsi dengan benar
•  Terkadang, makanan bisa meningkatkan jumlah obat yang terabsorbsi ke tubuh, sehingga kemungkinan terjadinya efek samping lebih besar
•  Beberapa obat perlu bekerja langsung di lambung, sehingga membutuhkan kondisi lambung benar benar kosong


secara garis besar, ada empat cara dan waktu kapan sebaiknya minum obat berdasarkan jeda dengan waktu makan, yaitu:

  1. Obat yang sebaiknya diminum pada kondisi perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan)
  2. obat yang sebaiknya diminum sebelum makan
  3. obat yang sebaiknya diminum pada saat makan
  4. obat yang dianjurkan diminum setelah makan
 mari kita telaah satu per satu ya...


  •   Obat yang diminum saat PERUT KOSONG
Pada beberapa jenis obat ini, kehadiran makanan akan mengganggu terserapnya obat tersebut dari saluran cerna. Contoh obat yang sebaiknya diminum saat perut kosong adalah obat antasida untuk meredakan maag, rifampisin dan isoniazid (obat tuberculosis), sirup yang mengandung sukralfat (biasanya berwarna pink, digunakan untuk dispepsia). 
  
  • Obat yang diminum SEBELUM makan
Ada beberapa alasan mengapa suatu obat disarankan diminum sebelum makan (biasanya kurang lebih 30 menit sebelum makan),hal ini dikarenakan keberadaan makanan akan menghambat keterserapan obat dari saluran cerna. Beberapa contoh obat yang diminum sebelum makan adalah golongan proton pump inhibitor seperti omeprazole, pantoprazole, esomeprazole, dan lansoprazole. untuk obat-obat ini, penelitian membuktikan bahwa kerja obat akan lebih baik jika tidak ada makanan di saluran cerna dikarenakan keberadaan makananan akan merangsang asam lambung. Sedangkan untuk obat domperidone dan metoklopramid yang biasanya diresepkan dokter untuk mengatasi gejala mual dan muntah, Anda sebaiknya mengonsumsinya 30 menit sebelum makan,hal ini dikarenakan obat akan lebih mudah terabsorbsi

  • Obat yang diminum PADA SAAT makan
Yang dimaksud dengan meminum obat pada saat makan adalah, pasien mengkonsumsi dahulu beberapa suap makanan, kemudian baru meminum obat, dan lanjutkan kembali makan hingga selesai. Salah satu contoh obat yang sebaiknya diminum dengan cara seperti ini adalah suplemen yang mengandung kalsium (Ca). Makanan akan merangsang produksi asam lambung, dimana asam lambung ini akan membantu penyerapan kalsium dari saluran cerna. Oleh karena itu, kalsium disarankan diminum saat ada makanan. Contoh lain adalah suplemen yang mengandung vitamin D. Vitamin D adalah vitamin yang bersifat larut lemak, sehingga ia akan terserap lebih baik jika ada kehadiran makanan, terutama large meal.
  • Obat yang diminum SETELAH makan
Obat-obat yang dianjurkan untuk diminum setelah makan biasanya memiliki sifat dapat mengiritasi lapisan mukosa di saluran cerna. Kehadiran makanan akan berperan sebagai ‘bantalan’ sehingga iritasi obat terhadap saluran cerna bisa lebih minimal. Contohnya, obat-obat antiinflamasi non steroid (NSAID) seperti asam mefenamat, metformin,natrium dan kalium diklofenak, ketoprofen dan deksketoprofen, ibuprofen, dan antalgin. Contoh lain adalah obat yang biasanya diresepkan dokter jika terjadi keluhan di daerah prostat, yakni tamsulosin dan dutasteride.


Bagaimana mengetahui obat harus dikonsumsisebelum makanan atau perut kosong.
Untuk mengetahui tentang aturan minum obat, informasi dapat diperoleh dari:
• Brosur atau selebaran informasi yang disertakan dengan obat Anda
• kemasan produk atau
• label yang diberikan oleh apoteker saat pemberian obat


Jika Anda merasa sulit untuk minum obat seperti yang diinstruksikan, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang obat yang diminum, do Not hesitate, ask to your pharmacist

Because..

Medicines can help you feel better, but if medicines you 
are taken incorrectly, they can actually make you feel worse.