Wednesday, February 13, 2019

Kadar Gula darah dan HbA1c pada usia Lanjut: How Low can we go?


Diabetes adalah penyakit yang prevalensinya dapat meningkat seiring dengan pertambahan umur.
Perubahan fisik yang menyertai pertambahan umur seperti berat badan, kekuatan otot, kemampuan melihat, kemampuan mendengar, dan turunnya berbagai fungsi sistem tubuh merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan kecepatan ambilan glukosa sehingga mengakibatkan kadar gula darah meninggi. Demikian pula turunnya jumlah cairan tubuh, akan berpengaruh terhadap kadar gula dalam darah

Pada kelompok diabetes pasien lansia, terjadi proses yang disebut age-related insulin adaption, yang disebabkan karena Insulin resisten atau insulin inefficiency (1,2,3), maka pemeriksaan kadar gula 2 jam sesudah makan tidak dapat dipakai sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis bagi usia lanjut. 

Terapi diabetes usia lanjut dengan riwayat keluarga atau penderita diabetes sejak usia dewasa, dapat mengkonsumsi obat yang bekerja menurunkan produksi gula dari hati dan menaikkan ambilan glucosa di jaringan perifer superti metformin atau obat yang memacu produksi insulin superti sulfonilurea atau kombinasi dengan thiazolidinediones (rosiglitazone dan pioglitazone) (4,5) Golongan thiazolidinediones dapat menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan ambilan glukosa di perifer dan meningkatkan sekresi insulin terhadap respons glukosa. Thiazolidinediones dapat ditoleransi baik pada usia lanjut karena menurunkan resiko hipoglikemia dan dapat diberikan pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal. Sayangnya obat ini mash tergolong mahal. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian terapi dengan thiazolidinediones adalah pada pasien dengan gagan jantung dan gangguan fungsi hati. 

Bagi pasien dengan riwayat diabetes tanpa ada riwayat keluarga diabetes akan lebih aman bila diberikan acarbose (alpha Glukosidase Inhibitor).

Seberapa rendah target kadar gula darah dan HbA1c pada usia lanjut yang mengalami DM, sangat individualistic. Namun berdasarkan WHO dan studi yang ada, sebagai pertimbangan untuk kadar gula darah puasa adalah 143 mg/dl dan 2 jam PP berkisar 156,8 mg/dl, sedangkan HbA1c antara 7,5-8%.

Namun secara umum, perlu diingat ada beberapa pertimbangan pemberian obat Diabetes pada usia lanjut yaitu Faktor sosioekonomi dan terjadinya penurunan protein binding drugs, sehingga pemberian terapi pada  usia lanjut sebaiknya start low go slow..



Referensi:
1. Meneilly GS, Pathophysiology of Diabetes in the Elderly, Singapore, 2001
2. Barbieri M, Rizzo MR< ManzellaD, Paulisso G, Age Related Insulin Resistance, 2001
3. Wasilah Rochmah, Gangguan Toleransi Glukosa Pada Usia Lanjut Laki laki, UGM, 2002
4. Rosenstoct J, Management of Type diabetes Mellitus Usia Lanjut In the elderly, 2001
5. Wasilah-Rochmah, Diabetes Melitus usia lanjut, Pergemi , 2004


No comments:

Post a Comment